MAKASSAR - Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia Satker KLHK Sulawesi Selatan kembali menggelar pelaksanaan kegiatan penanaman pohon mangrove.
Hal tersebut dirangkaikan tindaklanjut dari arahan Bapak Presiden Republik Indonesia untuk intens melakukan penanaman pohon serentak di seluruh wilayah Indonesia, terutama pada musim penghujan sejak akhir 2023 dan 2024.
Untuk wilayah SulSel ini pelaksanaan penanaman berlokasi di kawasan mangrove Untia , Makassar.
Lokasi pesisir ini merupakan area rehabilitasi hutan dan lahan mangrove. Harapannya adalah untuk meningkatkan tutupan lahan pesisir serta sebagai upaya menahan laju abrasi di Selat Makassar. Rabu, 7 Februari 2024.
Diiringi derasnya hujan dan yang mengguyur Kota Makassar sejak pagi hari , Kepala BPDAS Jeneberang Saddang Abdul Aziz, S.Hut.T., M.Sc selaku Ketua Panitia Penyelenggara mengungkapkan lokasi penanaman kali ini mencakup luasan sekitar 50 ha.
Dilokasi tersebut ditanam pohon mangrove di wilayah pesisir Untia, selat Makassar.
Baca juga:
Maggot Tekan Biaya Pakan
|
Dijelaskannya bahwa lokasi ini juga merupakan lokasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) sekitar 2021 seluas area 5 (lima) ha.
Pelaksanaan penanaman juga melibatkan berbagai unsur dari TNI Angkatan Laut, Pemkot Makassar, Pemprov SulSel, DLHK Prov SulSel, DLH Kota Makassar , Satker UPT KLHK SulSel, Pers, LSM hingga Kelompok tani masyarakat sumber daya pesisir.
"Penanaman serentak ini bukan merupakan bagian seremonial tetapi bahagian dari upaya rehabilitasi hutan dan lahan kritis. Sekaligus aksi mitigasi terhadap perubahan iklim serta menumbuhkan minat dan kepedulian maayarakat akan pentingnya penanaman pohon, " jelas Abdul Azis.
Baca juga:
Deklarasi Cisadane Bebas Sampah 2045
|
Turut hadir Kepala Dinas LHK SulSel Andi Hasbi, M.T mewakili Pj Gubernur Sulawesi Selatan, serta
Walikota Makassar Ir.H.Mohammad Ramdhan Pomanto diwakili Asisten Bidang Administrasi dan Pembangunan Kota Makassar, Dr. H.Fathur Rahim, ST.MT.
Dikesempatan tersebut, Asisten Pemkot Makassar Fathur Rahim saat membuka kegiatan penanaman mangrove ini menuturkan bahwa kita sudah melihat bebeberapa perubahan di kawasan ini.
"Ucapan terimakasih kami ucapkan atas potensi yang ditumbuhkan bersama sama, "pungkas Fathur Rahim.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri LHK Bidang Pangan Drh. Indra Eksploitasia, M.Si. saat membacakan Sambutan Menteri Lingkungan Hdup dan Kehutanan Prof.Dr. Ir Siti Nurbaya., M.Sc mengatakan bahwa pada hari ini, 7 Februari 2024 merupakan pelaksanaan yang ketiga kali dari keseluruhan rangkaian penanaman serentak.
"Kegiatan penanaman serentak se-Indonesia pertama dan kedua pada awal musim penghujan tahun 2024 dipimpin langsung Bapak Presiden RI dari Jakarta dan yang kedua dipimpin Bapak Wakil Presiden RI dari Banten, "jelasnya.
"Kegiatan penanaman pohon merupakan upaya konkrit dan strategis dalam mengatasi 'triple planetary crisis' yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati, "pesan Staf Ahli Menteri LHK Bidang Pangan .
"Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. Pohon memiliki manfaat multiguna untuk manusia dan seluruh makhluk hidup, " tutur Indra Eksploitasia
Menurutnya Pohon bukan hanya untuk menyediakan oksigen, tetapi juga menjadi tempat untuk penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya di bumi.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Keberadaan pohon kelangsungan hidup manusia dan alam semesta, berperan penting dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), sumber kehidupan mahluk hidup, menyimpan air, menjaga suhu udara, meredam kebisingan dan mengurangi kekuatan angin. Pohon juga menjadi solusi atas berbagai persoalan polusi dari udara.
"Untuk itu, penting bagi kita untuk terus melakukan pelestarian alam mulai dari menanam hingga merawatnya agar tetap tumbuh subur dan produktif menjaga keseimbangan ekosistem, "terangnya.
Lebih rinci dijelaskannya bahwa Upaya tersebut perlu dilakukan oleh kita semua, mengingat manusia memiliki posisi penting sebagai garda terdepan untuk melindungi keseimbangan ekosistem.
Keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi dan kesejahteraan seluruh mahluk hidup.
Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkomitmen untuk mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia's FOLU Net Sink 2030, "pesan SAM LHK Bidang Pangan dihadapan hadirin yang memenuhi baruga pertemuan.
"Selain itu juga menjadi catatan bahwa bulan Februari ini kita memperingati 'Hari Lahan Basah' dan untuk itu antara lain kita juga menanam di areal lahan basah seperti mangrove, "jelasnya.
Lebih lanjut SAM LHK Bidang Pangan ini berpesan bahwa Gerakan penanaman pohon menunjukkan urgensi pohon sebagai sentral bagi kehidupan di bumi. Pohon memiliki andil dalam pertumbuhan manusia dan seluruh mahluk hidup. Menanam pohon tidaklah berat, merawat dan menjaga pohon untuk tetap tumbuh akan menuai
kebaikan.
"Mari kita tanam minimal 25 pohon seumur hidup untuk setiap individu penduduk. Aksi penanaman pohon juga merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim. Sebagai upaya menjaga bumi dari Pemanasan Global yang sudah menjadi ancaman nyata, "ajaknya
Perlu antisipasi serta Kepedulian dan kecintaan bersama dalam menjaga dan merawat lingkungan. Bisa diwujudkan dengan aksi nyata menanam pohon. "Bangun Harmoni Dengan Alam, Mulailah Menanam".
"Semoga semua berjalan dengan lancar dan dapat meningkatkan pemahaman atas upaya kita bersama untuk menjaga dan mengelola lingkungan dan hutan, serta menjadi tambahan atas amal ibadah kita semua, "pesan Indra Eksploitasia.
"Terima kasih dan apresiasi semua pihak dalam mendukung kegiatan penanaman serentak di seluruh Indonesia, "pungkas Menteri LHK Siti Nurbaya melalui Staf Ahli Menteri LHK Bidang Pangan ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman mangrove bersama SAM LHK, Drh. Indra Eksploitasia, M.Si dengan seluruh undangan yang hadir.
Antusiasme sangat tinggi dari seluruh peserta. Walaupun ditengah guyuran hujan lebat diselingi angin laut yang menerpa cukup kencang, Namun hal ini tak menyurutkan niat tulus untuk melakukan penanaman di lahan basah tersebut.
Sumber Berita: Humas P3E Sulawesi dan Maluku